Friday, September 14, 2012

Sepotong Kisah dalam Sepotong Foto



Ayla menatap kosong layar handphone-nya. Sebuah foto blur terpampang di layarnya, foto yang tampaknya diambil diam-diam dari samping. Seorang laki-laki dan perempuan berpelukan dengan mesra.

Ayla melajukan mobilnya. Pernikahannya tinggal minggu depan. Undangan sudah disebar, gedung sudah dipesan, gaun pernikahan sudah jadi, semua hal sudah siap. Ayla merasa lelah. Pandangannya kosong. Pikirannya campur aduk. Dia hanya ingin penjelasan. Dia tidak ingin ada salah paham.

Brakkk!! Terdengar suara tabrakan yang sangat kencang. Mobilnya menabrak sebuah pohon di tikungan. Orang-orang berkerumun di sekeliling mobilnya. Ayla memundurkan mobilnya lalu melajukan lagi mobilnya ke rumah calon suaminya. Kerumunan orang mulai bepergian. 

Satu jam, dua jam, tiga jam… Ayla menunggu di depan rumah Bima tapi Bima tidak juga pulang. Mungkin besok saja, pikir Ayla. Meninggalkan rumah Bima.

Ayla memarkir mobilnya di depan rumah. Penuh sesak orang. Ada apa?, tanya Ayla dalam hati.

Di ruang tamu, sebuah peti dikelilingi banyak orang. Ayla mendekat. Sesosok wajah terlihat seperti sedang tertidur pulas di dalam peti tersebut.

Di sudut ruangan, Ayla melihat Bima dan Lana, sahabatnya, berpelukan persis seperti di foto yang dia lihat di handphone-nya. Mereka berdua menangis sambil mendekap foto Ayla.






-ultrautogia-

 

2 comments: