Wednesday, March 23, 2011

umma kabar? egi kabar? appa kabar? LOL~!

What a day~~~!
i mean, today was so tiring, funny, and so much silly~~~!

it started....

hari ini, 23 maret 2011.... aku janjian maen sama angel... yang notabene "anakku" hahaha... aku umma-nya dan angel egi-nya (umma means mom and egi means child) hehehe...
jadi ceritanya dimulai saat kita makan resto ayam deket rumahku...
setelah memesan ayam bakar dan ayam goreng, kami menunggu sambil ngobrol tentang kanan kiri depan belakang atas bawah... kekekek.... setelah setengah jam menunggu aku mulai bertanya tanya, ini kapan makanan kita dianter ya???
pas waiternya lewat langsung aku protes masnya "mas, ini makanan kita mana? kok belum dianter?"
masnya bilang "oh, sebentar"
tau tau masnya balik ke meja kami dan membawa........................ menu~!!!!
whadde?!! kita udah pesan ya... tapi kok disuruh pesen lagi -_-
setelah aku dan angel protes masnya langsung meminta maaf dan menanyakan pesenan kita...
beberapa menit kemudian datanglah pesenan aku dan angel... YAY~! eat eat eat~~~!!!!

selesai makan... aku dan angel bayar di kasir, ternyata di kasir terjadi insiden... well, i dunno what the exact incident sihh yang jelas para waiter dan waitreess itu sepertinya meributkan costumer yang salah paham dengan mereka... -_-" apa deh...! mana pake marah marah di depan costumers pula... aigooo aigooo...

selesai membayar, we head to pameran laptop di sebuah convention centre...
di sana aku sama angel muter muter aja... ga juga sihh :p aku mau beli ini itulah angel mau liat liat aja...

di tengah tengah proses memutari pameran (?) angel ngomong sama aku, "umma, kok aku kek denger lagu korea ya? suju keknya?
"hah? ga mungkin ah. perasaanmu aja."
akhirnya kita jalan lagi naek ke lantai 2 jadi jadian di ujung hall pameran -__- dan pas kita diatas itu tiba tiba terdengarlah sorry sorry-nya suju!
aku sama angel langsung teriak "SORRY SORRY!!!" dan kita berlari menuju arah suara... yang ternyata berasal dari sebuah stand yang menjual speaker asal korea.... #eaaaaaaaa

aku sama angel langsung berdiri di depan stand itu (tepatnya di depan speakernya pas!) sambil nyanyi dan ngedance gaje ala suju sorry sorry~~~! LOL~! HARD LOL~!
eh, tau tau masnya penjaganya tanya "iya mba, ada yang bisa dibantu?"
aku menjawab, "ga mas, ga papa, ga usah, hehehe" dan aku sama angel melanjutkan nyanyi nyanyi sambil ngedance lagi... eh masnya ngakak~~~ dan........... ikutan ngedance sorry sorry......... dandandandarandandarandan dandandandaran........ hahaha... aku sama angel kaget dong... dan reflek berteriak "DAEBAK~! MASNYA DAEBAK~!!"
tiba tiba lagu itu mati dan aku protes "loh mas, kok dimatiin!!"
eh, ga taunya dong lagunya ganti bonamana... langsung deh aku sama angel spontan teriak "wah bonamana!!" dan nyanyi kenceng kenceng sambil ngedance gaje... masnya yang pegawai standnya itu ketawa ngakak ngakak. akhirnya hebohlah suasana sekitar sampe pegawai yang lain ikut ketawa ngakak dan bikin orang orang jadi penasaran dan mendatangi stand speaker itu. LOL~~~!!! TOTALLY LOL~~~!!

karena capek ngakak ngakak(dan malu juga sih) aku sama angel meninggalkan stand itu, eh malah pegawainya nyetelin no other-suju... ya udahlah ya... aku sama angel ga jadi pergi lagi... malah nyanyi kenceng kenceng lagi dan si angel pake ngedance pula.... masnya itu sama pegawai yang lain tambah heboh... dan orang orang sekitar juga makin banyak yang dateng ke standnya... TOTAL HARD CORE LOL~~~~!!!!

ah, sudahlah... akhirnya kita bener bener meninggalkan stand itu karena uda beneran capek (dan bener bener malu...!!!) kekekeke

akhirnya kita muter muter lagi... rencananya sih aku mau beli dvd sewadah gitu... setelah bertanya tanya di setiap stand ternyata ga ada yang jual... T___T *pity me*

eh, tiba tiba ketemu satu stand jualan CD sewadah gitu... akhirnya aku bertanya sama mba penjaga...
"mba mba, ada dvd ga? sewadah gitu. kek cd ini..."
"oh, dvd, ga ada mba, adanya cd aja."
"yah... padahal aku butuhnya dvd.", keluhku.
"buat apa mba? buat nyimpen super junior ya?", tanya mba penjaga itu.
"ha?", aku kaget "kok mbanya tau suju?"
angel yang dari tadi berdiri di belakangku langsung berkata "umma, ini khan stand yang nyetelin lagu-lagu suju tadi ya pasti mbanya taulah...."
"loh?"
aku baru sadar ternyata stand itu panjang ke samping yang aku liat cuma bagian speaker, ga sadar kalo ada bagian lain yang juga jual aksesoris gitu gitu... pantes aja...

aigoooo...

akhirnya aku, angel, mba penjaga dan pegawai yang lain yang ada di situ langsung ketawa ngakak ngakak.

what a day~!!!

Tuesday, March 08, 2011

Kadang... aku ingin kembali ke waktu waktu yang lalu...
kembali ke 2 tahun lalu, atau 3 tahun lalu, atau 4 tahun lalu, atau 5 tahun lalu

Bukan karena aku tidak suka tahun tahun yang sekarang
Bukan karena aku menyesali tahun tahun lalu

Tapi, karena tahun tahun lalu terasa sangat cepat berlalu...
Aku takut jika aku akan melupakan setiapa kenangan yang terjadi ditahun tahun lalu...

Banyak hal berubah
manusia berubah
waktu berubah
segalanya berubah...

semua yang dulunya ada dan kini hilang menjadi sangat berharga
Lalu, apa yang aku miliki hari ini... mungkin akan jadi sangat berharga suatu hari nanti...

Aku tidak pernah tahu
Tapi aku hanya ingin mengerti
ingin memahami...

Jika saatnya nanti semua yang ada sekarang perlahan lahan menghilang...
aku tidak akan lagi sedih...

karena waktu waktu yang berlalu tidak akan bisa kembali

Sunday, March 06, 2011

Gelembung dan Ayunan Tua

Angin berhembus lembut pagi itu, menggoyangkan bunga-bunga warna-warni di padang bunga kota konyol. Pohon-pohon besar dan rindang itu masih berdiri kokoh di sana, di ujung padang bunga, sebuah ayunan tua berdiri sendiri di antara pohon goofy dan pohon silly. Derak ayunan berkarat itu terdengar sayup-sayup seiring angin lembut yang meniupnya. Ayunan tua itu tampak dingin dan kesepian. Daun-daun kering berjatuhan ke atasnya. Dan, dia terlihat semakin terlupakan.
○○○
Gelembung-gelembung sabun beterbangan. Seorang anak kecil meniupnya dari atas bukit ke arah padang bunga. Dia berlari-lari kecil menuruni bukit, mengejar gelembung-gelembung yang ditiupnya. Tertawa kecil dan melompat-lompat kegirangan. Dia melambatkan langkah kakinya.
“Bunganya bagus… Warna-warni kaya gelembungku.” Ucapnya sambil tersenyum.
Dia berjalan pelan di sepanjang padang bunga sambil terus meniup gelembung sabun.
“Ada ayunan!” serunya saat dia hampir mencapai ujung padang bunga, dia berlari-lari ke arah ayunan warna-warni itu. Dia menaiki ayunan itu dan mencoba mengayunnya. Tapi, dia tidak bisa. Ayunan itu terlalu besar dan berat untuknya. Setidaknya ayunan itu harus dinaiki oleh dua orang supaya bisa mengayun dengan baik. Anak perempuan itu terdiam. Dia terduduk sedih dan mulai meniup gelembungnya lagi.
○○○
Matahari sore mulai berkilau kemerahan. Seorang anak kecil berlari-lari kecil di padang bunga sambil memetik beberapa bunga warna-warni itu. Dia membaringkan tubuhnya di atas hamparan bunga dan menciumi bunga-bunga yang dipetiknya. Kupu-kupu ungu beterbangan di atasnya.
“Ah…! Kupu-kupu!!!” Dia menaikkan kepalanya, bangun, dan mengejar kupu-kupu ungu itu. Mencoba menangkapnya tapi kupu-kupu itu terbang semakin tinggi. Dia sampai di ujung padang bunga, kupu-kupu itu terbang semakin tinggi lagi, dan akhirnya meninggalkan padang bunga.
“Yah…kupu-kupunya pergi…” ucapnya sambil terengah-engah. Gelembung-gelembung sabun beterbangan di sekitarnya.
“Gelembung???” ujarnya sambil mencoba menangkap salah satu gelembung. “Kok ada gelembung di sini?”
Dia menyusuri pohon-pohon yang berjajar di ujung padang bunga. Mencari asal gelembung-gelembung yang melayang-layang itu. Langkahnya terhenti saat dia melihat sebuah ayunan warna-warni dan seorang anak kecil seumurannya sedang duduk sendirian sambil meniup gelembung sabun. Mereka bertatapan dalam diam.
“Hai…” sapa Sally, anak perempuan yang berlarian mencari asal gelembung.
“Hai…” jawab Shila, anak perempuan peniup gelembung. Shila tersenyum.
“Boleh aku duduk di sini?” tanya Sally sambil menunjuk bangku ayunan yang masih kosong.
Shila mengangguk. Sally menaiki ayunan dan duduk di depan Shila.
“Nama kamu siapa?” tanya Shila.
“Aku Sally. Kamu siapa?”
“Shila.”
Mereka mulai mencoba mengayun ayunan. Shila tersenyum Hatinya senang karena dia menemukan teman yang mau mengayun ayunan bersamanya. Mereka berayun pelan di atas ayunan warna-warni itu.
Shila meniup gelembungnya. Bulatan-bulatan warna-warni transaparan itu terbang seiring angin yang meniupnya. Sally melihat gelembung-gelembung yang tertiup angin itu. Lalu, dia menatap Shila dan botol gelembungnya dalam diam.
“Kamu mau niup juga?” tanya Shila sambil tersenyum manis.
“Iya! Aku boleh pinjem?”
“Ini.” Shila menyerahkan botol gelembung sabun dan alat peniup gelembung pada Sally.
Sally meniup gelembung dengan semangat. Shila tertawa dan mencoba menangkapnya.
Sesaat ayunan mereka berhenti, lalu mereka mencoba mengayun lagi pelan-pelan. Shila ingin mengayun lebih kencang tapi Sally selalu merasa takut dengan ayunan yang mengayun kencang. Akhirnya, mereka hanya mengayun pelan-pelan. Mereka tersenyum dan tertawa bahagia. Menemukan teman yang mau mengayun ayunan bersama dan berbagi gelembung bersama.
Hari semakin gelap. Sally dan Shila beranjak dari ayunan dan berjanji akan bermain ayunan lagi esok hari. Persahabatan mereka terjalin di atas ayunan warni-warni bersamaan dengan beterbangannya gelembung-gelembung warna-warni di sebuah padang bunga warna-warni.
Waktu demi waktu yang bergerak, hari demi hari yang berlalu, bulan demi bulan yang beranjak, dan tahun demi tahun yang melaju telah memakan usia dan warna-warninya. Ayunan itu masih di sana. Dingin, kesepian dan terlupakan. Tak ada lagi yang datang untuk menemaninya mengayun bersama angin. Menjadi tua dan berkarat. Berayun dan berderak.
○○○
Pagi itu angin lembut masih berhembus seperti kemarin sore. Shila dan Sally berlari-lari di atas bukit sambil meniup gelembung. Kedua gadis itu berlari-lari kecil menuruni bukit menuju padang bunga warna-warni. Padang bunga itu masih sama seperti dulu, hanya terlihat lebih kecil. Bunganya juga sudah agak berkurang. Tapi, pohon-pohon di ujung padang bunga masih terlihat sangat rindang dan kokoh berdiri. Sally dan Shila memandang ke sekeliling padang bunga.
“Shila... inget nggak dulu waktu kecil kita sering maen di padang bunga ini.” kata Sally sambil memetik beberapa bunga.
“Iya. Udah lama banget kita nggak ke sini. Hmm… sejak… sejak… sejak kamu pindah ke sebelah rumahku! Kita jadi nggak pernah maen ke sini lagi. Kita jadi lebih suka maen di halaman belakang rumah…!”
Sally tertawa kecil. “Padahal waktu rumahku masih belum pindah kita sering ketemuan dan maen bareng di sini ya…!”
“Iya. Kita dulu sering maen gelembung, ngejar kupu-kupu, tidur di atas bunga-bunga, metik bunga-bunga, dan maen ayunan di sana.” ujar Shila sambil menunjuk sebuah ayunan tua dan berkarat di antara pohon goofy dan pohon silly.
Mereka saling memandang, tersenyum kecil, lalu cepat-cepat berlari ke ujung padang bunga.
Sally dan Shila terus-terusan tertawa konyol dan bahagia. Mereka sampai di ayunan tua itu.
“Warnanya luntur, udah berkarat, bunyi juga…” ucap Shila pelan. Dia masih menggenggam botol gelembung sabun di tangan kanannya dan peniup gelembung di tangan kirinya. Dia menaiki dan duduk di salah satu bangku ayunan berkarat itu.
“Eh, shil… emang nggak apa-apa? Kalo tau-tau rusak atau jatuh gimana?” tanya Sally agak ketakutan.
“Nggak apa-apa. Udah… naik aja!”
Sally memandang ayunan ragu-ragu. Lalu, menaikinya pelan-pelan. Dia duduk di bangku ayunan di depan Shila. Sally meletakkan botol gelembung dan alat peniup di sampingnya dan mulai berpegangan pada ayunan.
“Nggak apa-apa, Sall… masih bisa ngayun kok.” Ujar Shila sambil mencoba mengayun ayunan.
“Jangan kencang-kencang! Aku takut…” pinta Sally.
“Iya, aku tau!” Shila mengayun ayunan perlahan-lahan. “Kayanya dulu ayunan ini lebih besar dan berat banget buat diayun. Tapi, sekarang menyusut dan jadi ringan ya…”
“Kita yang jadi besar dan lebih kuat…” timpal Sally sambil terus berpegangan pada ayunan.
“Udah, ah! Jangan pegangan gitu terus…!” suruh Shila sambil meniup gelembung sabun ke wajah Sally.
“Ah…! Shila!!!” Sally melepas pegangannya, mengambil botol gelembung dan alat peniup gelembung, lalu meniup gelembung ke wajah Shila.
Mereka tertawa konyol dan bahagia hari itu. Mengenang masa kecil mereka. Mengenang awal pertemuan dan persahabatan mereka. Mengenang masa lalu di atas ayunan tua itu.
“Kita harus sering-sering ke sini. Kalo perlu kita ajak anak-anak kecil di kota konyol buat maen ke sini. Kayanya mereka jarang malah nggak pernah maen ke sini. Padahal, dulu ini tempat maen kita.” ucap Sally penuh semangat.
“Iya! Padahal tempat ini bagus juga buat maen-maen. Walaupun bunga-bunganya udah agak berkurang sich… Ayunannya juga udah berkarat… Tapi tetap aja tempat ini masih indah dan menyenangkan.” tambah Shila.
○○○
Ayunan itu masih di sana. Berayun dan berkarat. Namun, dia tidak lagi sendiri. Tidak lagi dingin dan kesepian. Tak lagi terlupakan. Persahabatan Sally dan Shila menumbuhkan lagi keceriaan, kekonyolan, dan kebahagiaan di padang bunga warna-warni yang telah lama hilang. Lalu, ayunan tua itu kembali berayun konyol dan berderak dengan lebih merdu ditemani gelembung-gelembung yang melayang-layang di udara.