Friday, October 05, 2012

Kaulah Yang Ada Di Hatiku

Aku terdiam. Tubuhku seperti melayang. Tidak. Aku tidak melayang. Aku hanya merebahkan tubuhku di atas kasur. Pikiranku yang melayang. Ke sana. Ke sini. Aku tidak tahu kemana ujungnya pikiranku ini. Namun, lagi dan lagi semua berakhir padanya.
Handphoneku berdering.
“Halo,” jawabku lesu.
“Aku udah di rumahmu nih, ayo berangkat.” Kata suara di seberang.
Aku mematikan handphone lalu bergegas menghampiri temanku. Kami menuju suatu tempat. Aku hanya diam di sepanjang perjalanan. Temanku juga diam.
“Erika!” Temanku yang lain langsung menyambutku saat aku sampai di tempat itu.
Aku tersenyum datar kemudian berjalan memasuki ruangan yang sudah penuh sesak dengan orang-orang.
“Kamu nggak perlu dateng sih sebenernya kalo kamu…” bisik temanku.
“Nggak apa-apa…” Aku masih tersenyum datar.
Aku berjalan mendekatinya. Dia terlihat tampan dalam setelan jas hitam dan kemeja putih.
Aku menggapai tangannya dan menyelipkan sebuah memo ke dalam telapak tangannya lalu berjalan menjauhinya.
“Baiklah, sekarang mari kita mulai upacara pemakaman saudara Andreas.”, kata Pak Pendeta sesaat kemudian.
Aku berjalan menjauhi ruangan upacara pemakaman. Pesan terakhirku sudah dalam genggamannya, itu sudah cukup, meski aku terlambat memberikannya.
Kaulah yang ada di hatiku.



-ultrautogia-
#FF2in1

No comments:

Post a Comment