Thursday, October 11, 2012

Cobalah Mengerti


Aku ingin memeluknya. 
"Cobalah mengerti.", kataku padanya. Dia menatapku dalam diam. 
Aku ingin menciumnya. 
"Cobalah mengerti.", kataku lagi padanya. Dia masih diam. Airmatanya menetes. 
Aku ingin selalu bersamanya. 
"Cobalah mengerti.", seruku padanya. Tangannya menyentuh tanganku. Dingin. 
Aku menyentuh wajahnya. Tetap dingin. 
"Aku bernapas untukmu. Kamu nggak perlu berpikir. Kamu nggak perlu memahami. Kamu cuma perlu menerimaku apa adanya. Apa itu sulit untukmu?", tanyaku dalam tangis. Berharap tangannya akan menjadi hangat dan aku dapat memeluknya dalam kehangatan.
Aku menangis. Dia menangis. Aku berteriak. Dia berteriak. 
"Ah! Itu dia di sana!!" seorang lelaki berbaju putih berlari ke arahku kemudian menangkapku. 
"Suster cepat! Bawa dia ke kamar isolasi sebelum dia lari lagi!!" Segerombolan wanita berbaju putih memegangi tubuhku kemudian menyeretku ke dalam kamar isolasi. 
"Lepaskan aku ! Aku hanya ingin bersamanya !" 
Cekrek! Pintu isolasi dikunci. 
"Buka !! BUKA !! Cepat buka pintunya !!" Aku berteriak sampai suaraku serak. 
"Pastikan tidak ada cermin di dalam ruang isolasi.", kata dokter itu. 
"Iya, dok." jawab seorang suster cepat-cepat. 
"Pasien itu terobsesi dan jatuh cinta dengan bayangannya sendiri."
Dokter dan suster-suster tersebut berjalan meninggalkan ruang isolasi.


-ultrautogia-
#FF2in1

2 comments:

  1. Being narcissistic is good http://goo.gl/2K1o4

    ReplyDelete
  2. jaman sekarang narsis itu wajar ya dit~ ehehehehe~ seems like everybody is narcissistic hmm

    ReplyDelete