Wednesday, February 16, 2011

Esok pagi. Esok hari.

Nafas berhembus di suatu pagi
Mata terbuka di suatu hari
Bernafas menghirup udara kesesakan
Menatap kegamangan yang membentang

Kaki melangkah di suatu pagi
Tangan menggenggam di suatu hari
Menuju sebuah keraguan
Menggenggam ketidakpastian

Pagi yang terlalu gelap
Pagi yang tak bersinar
Hari yang teramat kelam
Hari yang tak bercahaya

Terseok-seok menjalani pagi
Tersendat-sendat mengawali hari
Gontai mengiringi setiap langkah
Penat menemani setiap nafas

Ingin menghilang dalam sebuah kedipan
Ingin terbang dengan sayap penuh luka
Ingin berlari di jalan setapak tak berujung
Ingin menggapai langit yang tak terlihat

Namun, semua hanya melelahkan
Menjelma menjadi kesemuan tak berbatas
Menjelma menjadi mimpi tak terungkap
Lalu, mulai tak mau lagi tersingkap

Nafas berhembus di suatu pagi
Mata terbuka di suatu hari
Kesesakan yang tak berubah
Kegamangan yang tak berpindah

Kaki melangkah di suatu pagi
Tangan menggenggam di suatu pagi
Titik keraguan tak beranjak
Titik ketidakpastian tak bergerak

Masih harus mencari dan berjuang
Esok pagi… Esok hari… Esok pagi… Esok hari…
Sampai tak bisa lagi mencari dan berjuang.
Suatu pagi… Suatu hari… Suatu pagi… Suatu hari…

No comments:

Post a Comment