Gadis itu menangis di dalam kamarnya seorang diri. Aku berjalan menghampirinya dan duduk di dekatnya dalam diam.
"Maafkan aku."
Gadis itu menangis semakin kencang.
"Maaf, aku tidak bisa seterusnya di sisimu. Aku menyukaimu. Aku sangat menyukaimu. Tapi aku..."
Dia memandangku dengan mata sembabnya.
"Kamu jahat. Kenapa kamu tega sama aku?" Airmatanya menetes. "Kamu pergi kemana aja?"
"Ah... aku pergi ke rumahnya... Begini... Aku tidak bisa selamanya bersamamu. Karena itu aku..."
Gadis itu memelukku. "Aku mencarimu kemana-mana. Jangan pergi lagi ya."
Aku diam dalam pelukannya.
Dia memelukku semakin erat.
"Maaf...", kataku kemudian. "Aku menyukaimu, tapi aku juga menyukainya. Aku tidak bisa membohongi hatiku."
Aku meronta dan melepaskan pelukan darinya.
"Kamu mau kemana?", teriaknya.
Aku berlari dan melompat dari jendela kamarnya.
"Aku harus pergi menemuinya malam ini. Besok malam aku akan menemuimu lagi."
"Jangan pergi!!", teriaknya semakin kencang saat aku berjalan semakin jauh. "Manis, jangan tinggalkan aku!"
"Aku tidak meninggalkanmu!!", balasku berteriak lebih kencang darinya. Tapi baginya suara yang sedari tadi keluar dari mulutku hanyalah terdengar "Meong meong meong meong meong" saja.
Aku menghela nafas panjang lalu menghilang dalam kegelapan malam.
-ultrautogia-
FF2in1
No comments:
Post a Comment