Aku nggak tau lagi apakah aku sedang jalan di tempat atau lari di tempat, yang jelas 'gerakan' apapun yang aku lakukan belum menunjukkan bahwa aku benar-benar 'bergerak'. Aku masih di tempat yang sama.
Aku benar-benar sedang merasa suram---atau tepatnya gelap. *sigh*
Rasanya sedih ya melihat temen-temen lulus duluan (mungkin memang aku jahat, atau sedang jahat). Tapi, seneng juga sih liat temen lulus... soalnya mereka bahagia dengan kelulusan mereka (ternyata aku baik juga. Ok, jadi sebenernya aku baik atau jahat?)
Ah, aku nggak tau apakah aku baik atau jahat......apakah aku udah bergerak atau belum... apakah aku jalan beneran atau jalan di tempat.... apakah aku lari beneran atau lari di tempat......
Yang jelas aku sedang ...... I'm feeling so blue....... (jadi ini blue, suram, atau gelap?)
Ok, aku semakin nggak ngerti dengan diriku sendiri.
Aku teringat tuntutan orang tua buat lulus cepet. Sesaat aku merasa salah jurusan (mainstream tepatnya). Aku memilih mainstream yang terkenal susah. Susah dosennya, susah kuliahnya, susah mahasiswanya, susah duitnya, susah kapasitasnya, susah susah susah besok gede mau jadi apa? (Ok, itu SUSAN bukan susah
|||||=___=|||||) pokoknya begitu deh. Aku sempet merasa "WADEHEL" (itu bukan istilah buat kawat gigi *plak* itu BEHEL bukan WADEHEL! Ok ! Fokus ! Kembali ke inti masalah!) karena aku merasa salah milih mainstream. I should not be here ! That's what I thought. But I have no turning back ! hiks T^T sudah kecemplung basah, ya sudah yang bisa aku lakukan hanya berenang (dalam dunia nyata aku ga bisa berenang. Jadi istilah berenang di sini bukan makna sebenernya ya.) dan berharap aku ga tenggelam. Sejauh ini aku memang ga pernah tenggelam. Prinsipku dalam menjalani mainstream ini adalah alon-alon waton kelakon karena kalo aku grusa-grusu (baca: tergesa-gesa) aku malah jadi stress. Yah, memang benar, aku pelan-pelan saja menghadapi setiap hal di mainstreamku. Santai kaya di pantai~~~ Angin berhembus sepoi-sepoi, sambil kipas-kipas dan minum es kelapa muda.... enak banget dehhh ! v^__^v
Ah tapi hal itu hanya ada dalam anganku.... Kenyataannya aku harus menghadapi setumpuk tugas dan kewajiban kuliah yang menyita waktu, uang, hati, otak, pikiran, dan perasaan. lalalayeyeye (cuci cuci jemur jemur)
Belum lagi kenyataan bahwa temen-temen dari mainstream lain udah mulai berguguran (baca: lulus) dan aku masih belum ngapa-ngapain ! Bayangkan ! Belum ngapa-ngapain !
Waktu itu yang terlintas di pikiranku adalah OH DAMN ! kenapa dulu ga masuk mainstream yang itu ya? mainstream itu khan cepet lulus, bapak ibu pasti bahagia~~~ lalalalalalalalalalalala~~~~
padahal dulu sempet kepikiran masuk mainstream itu, tapi kenapa oh kenapa aku mengubah semuanya~~~~ tapi kemudian aku menampar-nampar diriku sendiri, bahwa aku seharusnya ga boleh menyesali. Kerjakan apa yang ada sekarang saja ! (itu kata hatiku. ga nyangka hatiku bijak juga)
Sekarang, saat aku melihat temen-temen yang mulai berlulusan (istilahnya diganti ya) aku hanya bisa mendukung mereka dengan "FIGHTING", "GOOD LUCK" atau "CONGRATS" yang ala kadarnya. Atau kadang-kadang kalo lagi enggak rela pake kata-kata "APA KAMU UDAH LULUS?!! BERANI-BERANINYA KAMU MENDAHULUIKU ! AWAS AKU TENDANG KAMU !!" (ga terlalu keras kok tendangannya)
Yah, apapun itu.... aku percaya setiap orang punya kapasitas dan waktunya sendiri-sendiri. Aku juga percaya dengan kemampuan dan kapasitasku pasti sangat memadai dan aku pasti punya waktu yang tepat buat diriku sendiri. Semoga saya cepat lulus dan selamat buat teman-teman yang udah lulus. :)
-ultrautogia-
No comments:
Post a Comment